Kisah Teladan Rasulullah SAW Dan Para Sahabat
Beberapa Kisah
Teladan Dari Rasulullah Saw. & Para Sahabat Beserta Pengajarannya.
1).Kisah Nabi Saw. Susah Tidur Karena Sebuah Kurma
2). Kisah Ibnu Zubair Ra. Meminum Darah Rasulullah Saw.
3). Kisah Umar Ra. Melarang Istrinya Menimbang Minyak Kasturi
4). Kisah Para Sahabat Ra. Yang Syahid Dalam Kehausan Karena Lebih Mengutamakan Kawannya
1).Kisah Nabi Saw. Susah Tidur Karena Sebuah Kurma
Pada
suatu ketika, pernah Nabi saw. Tidak dapat memejamkan matanya sepanjang malam.
Beliau selalu mengubah posisi tidurnya, tetapi beliau tetap tidak dapat
memejamkan matanya sedikitpun. Sehingga istri beliau bertanya,” Tadi ada sebuah
kurma yang diletakkan di suatu tempat. Karena khawatir kurma itu terbuang
begitu saja, maka saya telah memakannya. Dan sekarang saya merasa khawatir dan
menyesal, karena mungkin buah kurma itu dikirimkan ke sini untuk disedekahkan
kepada fakir miskin.”
Pengajarannya:
Kemungkinan besar buah kurma yang Rasulullah saw. Makan itu memang milik
beliau, tetapi karena para dermawan itu biasa mengirim sedekah mereka kerumah
Nabi saw. Untuk dibagikan oleh beliau kepada yang berhak, maka perbuatan beliau
memakan buah kurma itu telah menimbulkan keraguan dalam hati Nabi saw. ,
sehingga beliau tidak dapat memejamkan matanya.Demikianlah perilaku nabi kita,
hanya disebabkan sesuatu yang sepele membuat beliau tidak dapat tidur sepanjang
malam. Lalu, bagaimana dengan para pengikutnya? Lihatlah, diantara kita ada
yang memakan uang suap, uang riba, hasil curian, merampok, dan
perbuatan-perbuatan lain yang dilarang oleh agama, tanpa ada rasa takut dan
khawatir. Padahal, mereka mengaku sebagai umat Nabi Muhammad saw..
2). Kisah Ibnu Zubair Ra. Meminum Darah Rasulullah Saw.
Suatu ketika
Rasulullah saw. Berbekam, yaitu mengeluarkan darah dari kepalanya. Dan
disuruhlah Ibnu Zubair ra. untuk membuang sisa darahnya. Lalu Ibnu Zubair ra.
pergi untuk membuangnya, namun ia justru meminumnya. Rasulullah saw. Bertanya
kepada Abdullah bin Zubair ra. ,” Dikemenakan darahnya?” Ia menjawab ,” Sudah
saya minum.” Rasulullah saw. Bersabda,” Barangsiapa yang didalam tubuhnya
mengalir darahku, maka ia tidak akan disentuh api neraka, walau bagaimanapun
kamu akan menyerang orang-orang ataupun orang-orang pun akan menyerangmu.”
Pengajarannya:
Segala buangan
Nabi saw., seperti kotorannya, air kencingnya, dan lain-lain semuanya adalah
suci. Untuk itu, tidak diragukan lagi tentang perbuatan Ibnu Zubair ra. itu.
Dan maksud dari sabda Nabi saw. Di atas, adalah ditujukan tentang kebinasaan
yang akan menimpanya. Alim ulama telah mengartikan dengan isyarat atas
kekuasaan atau kepemimpinan, yaitu walaupun ada sebuah kepemimpinan, namun akan
ada yang menghancurkannya. Sesuai dengan sabda Nabi saw. Ketika Ibnu Zubair ra.
lahir, beliau menyatakan beberapa petunjuk, bahwa ia diibaratkan seekor domba
yang dikelilingi sekumpulan harimau yang berbulu domba. Dan ternyata yang akan
terjadi kemudian adalah pertempuran yang terkenal, yaitu antara Yazid bin Abdul
Malik dengan Abdullah bin Zubair ra.. Dan Ibnu Zubair ra. mati syahid dalam
pertempuran tersebut.
3). Kisah Umar Ra. Melarang Istrinya Menimbang Minyak Kasturi
Pada suatu
ketika, Umar ra. menerima pemberian minyak wangi kasturi dari seorang di
Bahrain. Lalu beliau berkata,” Saya ingin agar seseorang menimbangnya, supaya
dapat dibagikan kepada kaum Muslimin.” Maka istri beliau, yaitu Atikah ra.
berkata,” Saya yang akan menimbangnya.” Umar ra. tidak berkata apa-apa. Tetapi
beberapa lama kemudian Umar ra. bertanya lagi,” Siapakah yang akan menakar minyak
kasturi itu agar dapat dibagikan?” Sekali lagi istrinya menjawab dengan jawaban
yang sama. Umar ra. berdiam diri. Ketika ketiga kalinya istrinya meminta agar
ia yang akan menakar minyak kasturi itu, maka Umar ra. berkata,” Aku tidak suka
jika kamu menyentuh kasturi itu dengan tanganmu ketika menakarnya, karena
minyak itu akan melekat di tanganmu lalu kamu akan menyapukan baunya ke atas
badanmu. Berarti aku memperoleh bagian yang lebih dari hakku yang halal.”
Pengajarannya:
Ini
adalah suatu sikap hati-hati yang sempurna. Berusaha agar senantiasa dapat
menempatkan diri pada posisi yang menyelamatkan. Padahal, jika orang lain yang
menakarnya pun, tentu minyak wangi itu akan menyentuh tangannya juga, lalu
orang itu akan menyapukannya ke badannya. Jelas tidak ada yang dapat menolak
hal itu. Tetapi Umar ra. telah melarang istrinya dariperbuatan demikian.
4). Kisah Para Sahabat Ra. Yang Syahid Dalam Kehausan Karena Lebih Mengutamakan Kawannya
Abu Jahm bin
Hudzaifah ra. berkata,” Ketika berlangsung Perang Yarmuk, saya mencari
keponakan saya yang turut serta dalam pertempuran itu. Saya membawa sebuah
kendi yang berisi air. Ketika saya menjumpainya dan akan memberikan minuman
yang saya bawa kepadanya, tiba-tiba terdengar suara seseorang yang merintih
tergeletak di dekat keponakan saya. Lalu, keponakan saya menyuruhku dengan
isyarat agar saya memberikan minuman tersebut kepada orang itu. Ternyata orang
tersebut dalam sakaratul maut, dia adalah Hisyam bin Abil ‘Ash ra.. Ketika saya
mendatanginya, ternyata didekatnya pun ada seseorang yang berteriak kehausan
meminta air. Ketika saya mendekatinya, ternyata ia telah meniggal dunia.
Akhirnya saya membawa air itu kepada Hisyam ra., ternyata Hisyam ra. pun telah meniggal
dunia. Dari tempat Hisyam ra. saya langsung menuju ke tempat keponakan saya
tadi, rupanya ia pun telah meniggal dunia.’Inna lillahi wa inna ilaihi
rajiun.’
Pengajarannya:
Kisah di atas menjelaskan bagaimana tingginya sifat Itsar
sahabat ra.. Walaupun, saudaranya sendiri sedang dalam kehausan tetepi ia tetap
berfikir untuk kepentingan saudara muslimnya yang lain, yang juga dalam
kesulitan. Ia tidak hanya berfikir untuk dirinya sendiri tetapi juga memikirkan
saudaranya yang kedua, dan yang kedua pun memikirkan saudaranya yang ketiga
sehingga ketiga-tiganya meniggal dunia.
Demikianlah kisah-kisah Nabi Muhammad saw. dan para sahabat semoga bisa
dijadikan contoh teladan yang baik dalam kehidupan sehari-hari agar kita berada
di jalan yang benar.
Wassalamu’alaikum Waarahmatullahi Wababarakatu
Komentar
Posting Komentar