Wow!! Menakjubkan Tenyata 5 Makanan kita Sehari-hari Hasil Inovasi Bioteknologi
Selamat datang ke Blog KataLangka pada
kesempatan ini saya akan memberikan artikel yang berisi tentang ciptaan-ciptaan
yang berhasil di manfaat kan manusia dari Bioteknologi. Tanpa kita sadari bahwa
makanan yang kita konsumsi setiap hari merupakan hasil dari Bioteknologi
sehingga para ilmuan dapat menjadikannya sebuah bahan dasar dalam mengembangkan
ide-ide dalam pemikiran mereka.
Berkat
keberhasilan akan sebuah inovasi dan kreatifitas dalam mengembangkan sebuah
peradapan ilmu pengetahuan yang lebih maju, Bioteknologi memberikan cukup
banyak sumbangan kepada umat manusia yang bisa di gunakan dalam kehidupan
sehari-hari.
Apapun ilmu pengetahuan yang telah di
pelajari umat manusia pasti akan bermanfaat, asal kan di gunakan dengan benar
dan sesuai prosedur. Begitu juga dalam ilmu Bioteknologi apabila di salah
gunakan akan meyebarkan virus-virus yang dapat merusak dunia, baik dalam proses
cepat atau pun secara perlahan tapi pasti.
Sejak kapan sih manusia sudah mengenal
Bioteknologi?, Sebenarnya manusia sudah mengenal ilmu ini sejak 1750 SM dan
hingga saat ini masih dikembangkan terus-menerus oleh para ilmuan di bidangnya.
Pada kesempatan kali ini Blog KataLangka akan memberikan informasi,
Bioteknologi apa saja yang berhasil di ciptakan manusia dari ilmu ini?,
Silahkan disimak dalam urian berikut ini ;
Di Indonesia,penerapan
bioteknologi sederhana dapat dilihat pada pembuatan tempe yang mengambil bahan
dasar kedelai.Proses fermentasi tempedilakukan pertama kali dengan merendam
kedelai ke dalam air mengalir selama kurang lebih satu malam sampai kulitnya
dapat dilepaskan dengan mudah.setelah di kupas,kedelai ditiriskan dan
diratakan untuk kemudian dicampur dengan sisa tempe lama atau ragi untuk
menimbulkan proses fermentasi.
Penerapan bioteknologi dapat juga dilakukan secara
sederhana pada pembuatan kefir.caranya adalah dengan menyiapkan medium dari
susu,baik susu sapi yang direbus dan kemudian didinginkan maupun dengan
menggunakan susu bubuk instant yang banyak dijual di toko-toko.Air susu yang
telah dimasak itu,didinginkan sampai mencapai suhu kamar untuk kemudian
ditaburi dengan “bibit”kefir yang disebut lactobacillus caucasius.Susu
yang telah ditaburi lactobacillus caucasius tersebut didiamkan selama 24
sampai 30 jam.Selama waktu tersebut terjadi fermentasi(proses peragian)sehingga
susu menjadi asam dan sifat kimianya berubah.Setelah itu,susu disaring
dan”bibit”kefir tadi dipisahkan dengan air dingin matang pada sebuah saringan
halus dari plastik.bibit yang terkumpul ini dapat digunakan lagi untuk membuat
kefir baru dengan cara yang sama.
Salah satu penerapan
bioteknologi sederhana lainnya adalah pembuatan tauco yang biasa digunakan
sebagai pelengkap pangan masyarakat di Indonesia.Cara pembuatannya juga
menggunakan proses fermentasi atau peragian
sejenis,serelia,kedelai,garam,kapang,& bakteri.Melalui proses peragian
sedemikian rupa,kedelai yang tadinya beraroma kacang-kacangan diubah menjadi
lebih menarik dengan adanya rasa asin yang spesifik,lezat,kadang agak manis dan
sedikit asam sehingga merupakan produk dagangan yang cukup potensial.
Salah satu penerapan
biotaknologi sederhana yang juga sangat populer adalah dalam pembuatan
kecap.Kecap berdasarkan catatan sejarah berasal dari Tiongkok kuno selama
Dinasti Chou(1112-220 SM).Kecap dibuat dengan bioteknologi sederhana.Caranya
dengan teknik fermentasi kedelai dan campuran padi-padian(umumnya gandum)dan
dicampur dengan garam.Pertama-tama kedelai direndam selama satu malam,
ditiriskan untuk kemudian dikukus beberapa jam.Kedelai yang telah masak
dicampur dengan terigu yang sebelumnya telah dipanggang.Campuran kedelai dan
terigu kemudian diberikan bahan starter yang umum dikenal di Cina dengan nama
chung chu.Biarkan dari starter ini dibuat dengan cermat menggunakan galur-galur
dari Aspergilus Oryzae dan Aspergilus Soyae.
Salah satu penerapan
bioteknologiyang cukup tua namun tetap dalam bentuk sederhana adalah pembuatan
keju.Prosesnya dilakukan dengan penyiapan dan penaburan bakteri asam
laktat(laktobacillus sp).Selanjutnya dilakukan penggumpalan susu atau biasa
disebut dengan dadih susu dengan menggunakan enzim renin.Selain
menggunakan bakteri asam laktat,bakteri lain yang juga biasa ditambahkan dalam
pembuatan keju adalah streptococcus cremoris dan streptococcus lactis.Dalam
pembuatan keju Cheddar biasanya digunakan kedua tambahan bakteri tersebut.Pembuatan
keju tidak selalu menggunakan mikroorganisme yang sama.Dalam pembuatan keju
Swiss misalnya menggunakan bakteri asam laktat termofilik yang disebut Lactobacillus
Bulgaricus dan Streptococcus Thermophilus,selain juga sering
ditambahkan Propionibacterium Shermanii.Dalam pembuatan keju biru
Camembert,sering ditambahkan kapang.
Terima kasih telah mengunjungi Blog KataLangka semoga dapat bermanfaat bagi
para pembacanya.
Komentar
Posting Komentar